Bori
Obyek wisata utama Bori adalah rante ( tempat upacara pemakaman secara adat yang dilengkapi dengan buah menhir
megalit ), dalam bahasa Toraja di sebut simbuang batu. Seratus dua batu menhir yang berdiri dengan megah terdiri
dari 24 buah ukuran besar, 24 buah ukuran sedang dan 54 buah ukuran kecil. Ukuran menhir ini mempunyai nilai
adat yang sama. Penyebab perbedaan adalah situasi dan kondisi pada saat pembuatan / pengambilan batu,
misalnya; masalah waktu, kemampuan biaya dan situasi pada masa kemasyarakatan. Megalit simbuang batu hanya
diadakan bila seorang pemuka masyarakat yang meninggal dunia dan upacaranya dilaksanakan dalam tingkat Rapasan
Sapurandanan (kerbau yang dipotong sekurang-kurangnya 24 ekor).
Pada tahun 1657 Rante Kalimbuang mulai di gunakan pada upacara Pemakaman Ne'Ramba' dimana 100 ekor kerbau di korbankan dan didirikan dua simbuang batu. Dalam kompleks Rante Kalimbuang tersebut terdapat juga hal-hal yang berkaitan dengan upacara pemakaman yaitu : Lakkian yaitu persemayaman jenazah selama upacara dilaksanakan di Rante Balakkayan yaitu panggung tempat membagi daging secara adat Sarigan yaitu usungan jenasah Langi' yaitu bangunan induk menaungi sarigan Liang Pa', kuburan batu yang dipahat
Pada tahun 1657 Rante Kalimbuang mulai di gunakan pada upacara Pemakaman Ne'Ramba' dimana 100 ekor kerbau di korbankan dan didirikan dua simbuang batu. Dalam kompleks Rante Kalimbuang tersebut terdapat juga hal-hal yang berkaitan dengan upacara pemakaman yaitu : Lakkian yaitu persemayaman jenazah selama upacara dilaksanakan di Rante Balakkayan yaitu panggung tempat membagi daging secara adat Sarigan yaitu usungan jenasah Langi' yaitu bangunan induk menaungi sarigan Liang Pa', kuburan batu yang dipahat